League of Legends Wild Rift Ingin Menyaingi MLBB Di Pasar Lokal Indonesia

League of Legends Wild Rift

League of Legends Wild Rift Ingin Menyaingi MLBB Di Pasar Lokal Indonesia, Memasuki tahun ke-10, Riot Games mulai melakukan ekspansi terhadap dunia Runeterra. Sepuluh tahun belakangan, Riot Games fokus membesarkan satu game saja. yaitu League of Legends. Lewat acara Riot Pls: 10th Anniversary Edition mereak mengumumkan jajaran game terbarunya. Ada beberapa game yang mereka umumkan, ada Teamfight Tactics (auto-batteler berisikan Champion League OF Legends)

Versi mobile, game kartu bernama Legends of Runeterra, proyek game fighting League of Legends, documenter, sampai serial televisi. Namun dari semua pengumuman tersebut, satu yang cukup ramai diperbincangkan adalah League of Legends Wild Rift (Selanjutnya disebut Wild Rift) versi mobile dari League of Legends tanah air padam sejak tahun 2018 lalu, Wild Rift diprediksi akan menjadi fenomena baru di pasar lokal.Mengapa demikian? Organisasi esports seperti GGWP.ID mengambil Langkah berani dan sudah mempersiapkan divisi League of Legends: Wild Rift. BOOM Esports juga menunjukkan gelagat akan membuat divisi League of Legends: Wild Rift.

Melihat hingar-bimgar ekositem tanah air terhadap Wild Rift, Pantas rasanya jika kita bertanya-tanya Apakah wild Rift benar-benar akan sukses di Indonesia.
Sebelum mulai membahasnya, mari kita mundur sedikit dan melihat sepak terjang League of Legends di ekosistem esports Indonesia terlebih dahulu.

Sepak Terjang League of Legends di Indonesia

Setelah dirilis secara global pada tanggal 27 Oktober 2009, League of Legends (LoL) hanya butuh tiga tahun untuk menjadi game paling digemari Amerika dan Eropa. Dikutip artikel Forbes rilisan 11 Juli 2012, League of Legends sudah dimainkan selama total 1,3 miliar jam, sejak dari tahun 2009 sampai tahu 2012.

Melihat kesuksesan tersebut, Garena Indonesia memutuskan mengasuh League of Legends dan merilis versi lokal pada 25 Juli 2013. Selain menghadirkan client berbahasa Indonesia dan konektivitas lokal, esports juga jadi strategi lain yang dilakukan Garena Indonesia demi membuat League of Legends mengakar di antara para gamers

“League of Legends membuka server Indonesia tahun 2013. Saat itu animo di Indonesia cukup baik, meski tidak bisa dibilang booming. Mayoritas pemain yang menerima inisiatif ini memang mereka yang sudah main League di server luar. Namun karena image Dota lebih melekat, diperparah dengan perkara drama Pendragon, ada juga sedikit reaksi negatif.”